Sabtu, 05 April 2008

Sanggar Kasimiyah Adakan Festival Lagu Melayu

Sanggar Kasimiyah UIN Suska Riau akan membuat sesuatu yang beda dari biasanya. Rencananya kelompok yang mengkhususkan diri dalam bidang musik dan tarik suara ini akan melaksanakan Festival Lagu Melayu dan Fashion Show berbusana muslim pada Senin (7/4) besok.

Menurut Syasri Aan, Ketua Sanggar Kasimiyah, keinginan ini tak lepas dari dukungan dari pihak Rektorat UIN Suska Riau. ''Rektor mendukung sekali, karena selama ini kami mengadakan festival band. Jadi sekali-kali tidak ada salahnya membuat festival berciri khas melayu,'' katanya sambil menirukan pesan Rektor ketika ditemui pada Sabtu (5/4) depan gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Suska Kampus Panam.

Acara yang diadakan Sanggar Kasimiyah ini memang terkesan berbeda dari acara-acara yang pernah ditaja sebelumnya, kali ini mereka bertekad, dengan diselenggrakannya acara ini dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa para mahasiswa UIN Suska itu sangat erat dengan budaya melayu dan Islam.

''Tujuan kita ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa di UIN ini, Mahasiswa sangat dekat dengan Islam dan budaya Melayu,'' terangnya sambil menambahkan sederhananya ingin menunjukkan ciri khas UIN Suska Riau.

Aan yang Sabtu itu didampingi pengurus Kasimiyah lainnya, mengatakan sebenarnya dalam perhelatan nanti, selain Lagu Melayu dan pagelaran busana muslim mereka juga akan melombakan Nasyid dan Gurindam. Sayangnya, jadwal acara bersamaan dengan acara serupa yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga.
Acara ini sendiri akan dibuka langsung oleh Rektor UIN Suska pada Senin (7/4) mendatang. Sedangkan penutupan jika tidak ada aral melintang akan dihadiri oleh ketua DPRD Riau, DR Chaidir MM sekaligus menutup acara pada Rabu (10/4). Hingga Sabtu lalu tidak kurang dari 50 peserta sudah mendaftar untuk festival lagu melayu dan 20 peserta untuk fashion busana muslim.

UIN Suska Jadi tempat Pertunjukan Seni

UIN Suska News - Dua minggu terakhir ini, kampus UIN Suska Riau Panam bak disulap menjadi tempat pertunjukan seni, hal ini terlihat dari dua pertunjukan yang menggunakan alat seni musik. Bermula dari acara yang diadakan di depan gedung kelas Fakultas Psikologi pada Sabtu (29/3) siang lalu. Pertunjukan "Band kampus" ini suaranya terdengar hingga ke gedung Fakultas Ekonomi dan Sosial (Fekonsos) yang berjarak tak kurang dari 400 M dari lokasi "konser"(mak, berapa nyaringnya tu?).

Seakan tak mau kalah satu lagi acara serupa dilaksanakan pada Selasa (1/4) namun diadakan di depan gedung perkuliahan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK).
Memang suaranya lebih lembut karena hanya menggunakan orgen dan beruntung-lah bukan acara anak Band melainkan karaokean saja, lumayan juga ada beberapa peserta yang bersuara merdu dan sempat menghibur mahasiswa "yang lelah jiwanya" di kampus UIN ini. Tapi, tetap saja mengganggu proses perkuliahan yang sedang berjalan di sekitar situ.

Nah, sebagai mahasiswa kita harus mencermati betul fenomena ini karena melibatkan banyak telinga. Ada baiknya kita melihat Kampus Bina Widya Unri Panam, mereka sudah menyatakan perang terhadap musik (Band dan Seni) yang diadakan di areal kampus semenjak dua tahun lalu karena mereka paham betul bahwa kampus adalah tempat menuntut ilmu. Nah lho, giliran UIN kapan memahaminya?, "secara" UIN Suska-kan akan dirancang menjadi UIN terbaik di Asia Tenggara!.