Minggu, 25 Desember 2011

My Boarding

When I was six teen years old, I got most of educations in a village.School's name is Darussalam Subang Boarding school.The school far away from my Home.my parent will spend about three hours if both of them want chat with me.Althougt I studied without my parent but I still have family,I never felt lonely because all of my friends always give me spirit and motivasion.During live in boarding, we always do whatever togeter because we take a breat in the same place.Like change the cloth,breakfast,serve lunch,sleep in one room and pray together in one meeting hole.After stayed two years for intensive class or five years for KUI (kuliyatu Ulum Allislamiyyah) they must prepare for inauguration to be manager.Accidentaly I come from intensive program,So I just study only for three years.
I worked while study because I have occopation as cooperation section when into manager position.But not only one who manage the cooperation, there are mom and three students be friendly.Zulfi,nidzar,Ali and me as coopration section usualy worked before breakfast,in time of rest,served lunch and dinner time.Without us the student can't bought the god,foods and some drink also.Because the key of cooperation only hold by us,no other section whose keep that special room expect our section.but we have to knew the conditions when we can enter to keep and when we let the cooperation looked.
Some time,homework or  Qor'an to memoriesing make bored.This problem have resolved by eazy going to look the scenery behind the boarding.There is the beatifull scenery like bird that fly on the sky,lake,nice and fisherman.Very nice when I training to do gymnastic with my brother beside the lake instead of playing footbaal like the other manager.I'm never playing football since graduated from jhs (junior hight school) untill now.Althougt much of friends used my brother's ball to play.For me,backroll or handspring is eazier than must herd to keep the ball into wicket is so hard.
Two years passed, the time is enough to be cooperation section and enjoy without that busy.It mean, I have to give more attention for the real last exam. 


       
    

Sabtu, 24 Desember 2011

Tempat Kongkow setelah ditumbangkan

Ternyata bukan hanya ruang perkuliahan yang dipindahkan, dampak rehabilitasi bangunan di UIN  mengakibatkan perpindahan gedung Sekre.Yang asalnya satu kawasan,satu tempat perbelanjaan dan satu tempat cinlok, kini sekre tersebar ke berbagai arah.Sedikit share soal gedung Sekre yang sekarang juga karena memang rada sulit dicari apalagi kalau harus nyikreh.Gedung yang sekarang nyaman digunakan walau begitu jikalau masih asing dengan tempat ini dan merasa hawa yang berbeda tinggal diyasinnan aja.



First, Sanggar pramuka Pramuka berlokasi di Permai.Tak terlalu jauh dari Gerbang masuk premai jadi diutamakan untuk para pejalan kaki untuk mengambil jalan lewat depan karena kalau lewat gang takutnya kalian nyasar.Udah gitu pada tahukan di gang banyak kuburan,nanti nyasar kesana bisa gawat.Kalau masih maksa, jangan lupa bilang punteun kang,punteun nyie,pararunteun sadaya tentu dengan irama rendah.Dan buat masih belum nemuin sanggar untuk para calon P2L kebangetan.


Second, Sekre PSTD berlokasi di depan Gombong layang.Kebetulan sekrenya di depan Gomblay,jadi saya pribadi merasa luwes dengan TKP karena saya kini masih menyantri di Gombong Layang.Mungkin untuk beberapa bulan ke depan kembali jadi rada jauh kalau mau latihan karena kembali tinggal di Panyileukan (rumah kandung).Tapi bukan masalah, harus berusaha semangat dan setia senantiasa istiqomah pada kegiatan .Tempat yang terlalu dekat memudahkan saya untuk ikut istirahat dan mandi saat suasana Gomblay sudah mulai tidak nyaman baik dengan ketersediaan air atau makanan penunjang kehidupan .Disamping itu, kalau naik ke lantai dua akan terlihat keindahan Bumi Panyileukan dll.


Jumat, 23 Desember 2011

Angan-angan menjadi anggota DPD RI

Masyarakat Indonesia harus mencintai Bangsa dengan budayanya sendiri.Bangsa Indonesia akan merasa bangga dengan pemuda bangsa yang selalu berusaha untuk memajukan Negeri ini.Pemuda yang sanggup menumbangkan Insan Ajnabiyyin.We can take example "Sule" , How sweet he brought culture's sunda like ,"hey nomay NiNing cangkleng cangkleng!".Sungguh mengagumkan kekuatan budaya sunda.Karena Sule, lagu itu menjadi favorit ketika kaka pramuka UIN Bandung menyanyikan yel-yel sperti itu saat berkemah di Jambi.Seorang pramuka sudah semestinya menyadarkan anak bangsa apa dan bagaima hidup berbangsa dan bernegara.Oleh karenanya kaka disini akan menyampaikan beberapa impian jika menjadi anggota DPD RI
.

Anggota DPD RI selayaknya dapat membuat negara yang berpedoman pada kota Madinah.Masyarakat madani atau Madaniyyun sangat menjungjung tinggi toleransi.Mengingat DPD merupakan delegasi parlemen yang dipilih oleh rakyat non partai.Maka setiap warga negara memiliki kebebasan untuk mengeluarkan pendapat.Asupan masyarakat kiranya dapat diterima oleh para petinggi negara.Kaka akan berusaha untuk mendorong Pemerintah dalam menciptakan delegasi muda yang jujur,adil dan amanah.anak bangsa akan memiliki karakter yang hampir mirip dengan orang tuanya.Walau kenyataan seperti itu,pendidikan yang berbeda dengan zaman dahulu bisa mebuat anak lebih cerdas dari orang tuanya.

Pendidikan itu diatas segala,anggota DPD menggandrungi stabilatisme fasilitas sekolah anak didik agar lebih semangat.Semangat belajar dan ketekunan anak mampu menciptakan anak harapan bangsa yang sesungguhnya.Setiap manusia memiliki waktu mood masing-masing, sebagian dari orang tua mengetahui hal itu tapi terkadang  orang tua merasa anaknya selalu dapat melakukan kegiatan yang dikehendaki.Padahal ada beberapa cara khusus yang bisa digunakan seorang Ibu dan Ayah.Biarkanlah anak melakukan apa yang di senangi, tanpa ada tekanan keras.Buat anak nyaman dengan keberadaan orang tua dirumah karena tidak semua anak menyukai dengan keberadaannya.Satu hal yang pasti bahwa anak butuh dorongan keluarga sebagai pendukung dalam proses perkembangan.    

Sekolah kehidupan dapat dipelajari tanpa harus bolak-balik ke Sekolah.Keagamaan termasuk sekolah kehidupan yang dinomor satukan dalam program kerja.Kaka rasa seluruh masyarakat perlu menelaah kembali agama yang dianutnya.Karena boleh jadi mereka saat ini lupa dan enggan untuk melaksanakan kewajiban sebagai pemeluk agama.Memperbanyak media keagamaan yang mengajarkan pelajaran kehidupan bukan mengungkap aib yang sedang mashur.Meminnimalisir kecerobohan para wartawan daerah, supaya tidak timbul isu-isu yang tidak relevan dengan fakta yang ada.Merubah paradigma masyarakat tentang ilmu yang ilmiyah cukup tanpa politik yang lihai.Perlu dipatrikan dalam-dalam :"Alhaqqu bighoyrinnidzom yughlibuhul baathil binnidzom," artinya "kebenaran yang tak tersusun akan terkalahkan oleh kelicikan yang tersusun".Wahai para pemuda harapan bangsa mari kita bangkitkan negeri ini jangan biarkan Mahasiswa mencintai budaya asing sedang budaya sendiri dilupakan.



UIN Suska Kerja Sama dengan UKM Malaysia

Dalam rangka menghadapi era global dan mendukung Program UIN SUSKA Riau untuk menjadi World Class University, Fakultas Ushuluddin UIN SUSKA Riau mulai memperluas sayapnya dengan mengadakan kerja sama dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), yang telah lebih dahulu menjadi World Class University.

Dalam kesempatan ini pihak Malaysia diwakili Ketua Kumpulan Ilmu Wahyu dan Timbalan Pengarah Institut Islam Hadhari UKM Prof Zawiyah Dakir dan Prof Zakaria Stapa, mantan Dekan Fakulti Pengajian Islam dan Prof Nadjib, Ketua Jabatan Quran dan Sunnah, Universitas Kebangsaan Malaysia. Untuk tahap awal, kerja sama akan dilakukan dalam bidang penelitian yang akan melibatkan dua negara, dan seminar international yang akan diadakan di dua
negara secara bergantian.
Demikian dijelaskan Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau Dr Salmaini Yeli MAg pada Riau Pos, JUmat (23/12). Dalam kesempatan itu Prof Zawiyah dan Prof Zakaria Musthafa memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa dan dosen Fakultas Ushuluddin. Dalam kesempatan itu Prof Zakaria Stapa memaparkan keresahan pemerintah Malaysia terhadap fenomena pernikahan tidak sekufu yang terjadi akibat banyaknya jumlah perempuan daripada laki-laki.

Dengan banyaknya perempuan yang berhasil dalam karir sementara laki- laki kurang, maka terjadilah pernikahan tidak sekufu. Pernikahan seperti ini dapat berakibat kepada generasi yang tidak baik, dan ini perlu diwaspadai.

Senin, 19 Desember 2011

Tahfidz Al-Qur'an

Cipadung,Pesantren Gombong layang dari tahun ke tahun selalu berusaha meningkatkan baik di segi kebahasaan,modernisasi dan hafalan Al-Qur'an.Kemurnian bahasa yang ada, harus dijadikan menjadi satu style yakni bahasa santri.Bahasa yang digunakan disaran menggunakan bahasa arab namun hanya sebagian santri saja yang sadar akan manfa'at dari pembiasaan itu.Bahasa yang dibuat tidak harus menggunakan ushlub terlalu rumit.Ana awwalan fil hujroh" ujar santri misal.Pengungkapan itu tidak benar tapi jangan dulu disalahkan karena pembelajaran itu adalah proses.Semua bermula dengan ketidak tahuan dan akan diakhiri dengan kemajuan dalam diri apabila dilandasi pada semangat ketika belajar tersebut.



Saya nggak menilai ilmu anda tapi yang lebih penting adalah bagaimana proses pencarian ilmu yang telah anda usahakan" ujar motivator shubuh.

Santri UIN Pendidikan Bahasa Arab semester satu diwajibkan untuk hafal 3 juz Al-Qur'an.Bahkan dekan tarbiyah bulan lalu menjanjikan akan menaikan haji untuk Mahasiswa yang sanggup menghafal 30 juz.Tapi semenjak berdirinya pesantren Gomblay belum tercetak para tahfidz satupun.Karena kita tahu bahwa Mahasiswa itu lebih membuka hati pada pasangannya.Kalau ingin menjadi tahfidz Mahasiswa harus menjauhi hal seperti itu.Dan itulah yang sulit bagi remaja teratas zaman sekarang. 

Krisis Gombong layang (sisgoyang)

Bandung, Gombong layang (Gomlay) -  Sababong berencana untuk mandi di kamar mandi yang biasa ditempati santri putra(19/12/11).Tapi kenyataannya 4 kamar mandi itu telah digunakan terlebih dahulu oleh santriwati.Santriwati mandi di tempat santriwan terdorong dengan ketidak adaan pompa yang biasa digunakan di hamam (kamar mandi) putri dipindahkan ke hamam santriwan alhasil di sumurnya kosong,di baknya seperti itu.Terkadang kita harus mengantri untuk mandi ataupun wudhu.Untuk mengantisipasi keadaan Mahasiswa yang jarang mandi juga jarang shalat berjama'ah di mushola disarankan bagi santri dan santriwan agar dapat mandi sebelum shalat subuh.Di samping itu mandi sebelum subuh terdapat berbagai macam kebaikan dan kesegaran.Allahu jaml yuhibbu jamyl. Tak usah dihiraukan hal ini pernah terjadi tahun lalu, namun bedanya tahun lalu putra yang ikut mandi ke hamam putri.Akhirnya putra mandi ke luar sambil membawa handuk dan peralatan mandinya ke Dharma atau TK yang berlokasi di depan pondok.
Untuk masalah kebersihan saya pribadi menginginkan agar pompa yang berada disamping hamam putri segera disignifikasi dengan kebutukan putri.Dan tak relevan juga kalau putri dan putra mandi bersebelah-belahan.Lebih baik lepaskan genting yang ada di hamam putri supaya air hujan bisa masuk ke dalam bak mandi, jadi putri tidak terbebani dengan lokasi kamar mandi yang cukup jauh dengan kamarnya.Tapi itu hanya berlaku pada musim hujan dan tidak pada musim berikutnya makannya itu bukan soslusi yang cukup untuk krisis air ini.Solusi yang ada dan cukup adalah memperbaiki dan menformulasikan alat unruk memompa air tapi sayangnya hal itu membutuhkan waktu tiga hari.Insya Allah setelah mandi semua akan menjai normal, berjalan dengan semestinya.

Minggu, 18 Desember 2011

ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN

PENDAHULUAN
1.Latar Belakang

Setelah abad ke-15 M umat Islam mengalami kemunduran ditandai dengan hancurnya dinasti Abasiyyah.Seorang Sarjana Timur yang bernama Abdurrahman Kawakibi mengemukakan “Sifat orang Barat itu keras kepala,keras hati ,materialis, pendengki, mementingkan diri sendiri dan pendendam.Selain menguras harta kekayaan bumi Islam orang Barat mencemari budaya lokal dengan budaya Barat bahkan mulai masuknya misi kristen yang sejalan dengan paham liberal dan sekuler.
Usaha bangsa Barat tidak semuanya berhasil hingga mencabut keimanan.Setelah usaha-usaha yang dilakukan itu gagal kaum Eropa mulai mencari jalan yang lebih rumit.Mereka membuat penaklukan intelektual, sebuah konsep yang menggunakan konsep filosofis dan metafisika (dibawah lindungan logika, kebiasaan, dan pragmatik) yang akan menimbukkan kontroversi berkelanjutan, rumit serta penuh dengan unsur penipuan.Hasilnya kehancuran umat yang terpecah pada berbagai sekte-sekte atau aliran – aliran .
Bangsa Eropa menjajah dengan merubah pikiran serta kesusilaan ajaran islam agar dicemarkan, memisahkan Islam dari kehidupan sehari- hari dan memutarbalikan menjadi kepercayaan yang aneh.Usaha mereka menyebabkan Islam berada pada posisi terbawaqh.Di media masa Islam digambarkan konvnsional.Umat Islam digambarkan sebagai pusat peperangan, perpecahan, pergolakan, dan pertentangan antar sesama.
Dari sanalah mulai lahir sebuah ide dari golongan muda yang terhimpun dalam Perhimpunan Ilmuwan Sosial Muslim yang mensposori berdirinya Institute Pemikiran Islam Internasionla (IIIT) yang berdiri pada abad 14 H.dikotomi antara ilmu pengetahuan dengan islam begitu luas.

Pengertian Islamisasi Ilmu Pengetahuan .
Menurut Al-attas Islamisasi membahas tentang manusia dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam) dan dari belenggu sekuler terhadap pemikiran dan bahasa juga pembahsan dari kontrol golongan fisiknya yang cenderung tidak adil terhadap hakekat diri atau jiwanya.Islamisasi adalah suatu proses menuju bentuk asalnya yang tidak sekuat proses evolusi dan devolusi.Itu artinya Islam akan terbebaskan dari belenggu hal-hal yang bertentangan dengan Islam, sehingga timbul keharmonian dan kedamaian dalam diri sesuai denga fitrahnya.
Untuk melakukan Islamisasi harus melalui daua proses.Pertama, melakuakn proses pemisahan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci yang membentuk kebudayaan dan peradaban Barat, dan yang kedua, melakuakn konsep-konsep Islam dan elemen-elemennya ke dalam setia cabang keilmuan masa kini yang relevan.Al-attas menolak pandangan bahwa Islamisasi ilmu bisa tercapai dengan melabelisasi sains dan perinsip Islam atas ilmu sekuler.

Prokontra Dalam Islamisasi Pengetahuan.
Sebagian Para ahli bersikap pro dan sebagian yang lainnya bersikap kontra.Dr.Mohammad Arkoun, mengatakan bahwa keinginan dari para cendikiawan Muslim  untuk melakukan Islamisasi ilmu dan tekhnologi adalah merupakan kesalahan,sebab hal ini dapat menjebak kita pada pendekatan yang menghadapkan bahwa Islam hanya semata-mata sebagai ideologi(1)Muslih Usa ,Pendidikan Islam Indonesia, (Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya,1991).Berkaitan dengan hal diatas Usep Fathudi mengatakan bahwa Islamisasi itu tidak perlu.Ilmu dikatakan relatif, spekulatif, dan tak pasti, sementara agama dianggap absolut, transendental dan pasti.
Dan ada sebagian kelompok yang mendukung adanya Islamisasi ilmu pengetahuan.Asumsi dasarnya adalah ilmu pengetahuan itu bebas nilainya.Islam hanya berlaku sebelum dan sesuadah ilmu pengetahuan beraksi lalu menyerahkan kedaulatan mutlak kepada metologi ilmu bersangkutan.Mulyanto mengatakan bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan, tak lain dari proses pengembalian atau pemurnian ilmu pengetahuan pada prinsip-prinsip yang hakiki, antaranya ketahuidan,kesatuan, makna kebenaran, dan kesatuan ilmu pengetahuan(5)Mulyanto,Islamisasi ilmu pengetahuan, dalam Moeflich Hasbullah, gagasan dan perdebatan Islamisasi ilmu pengetahuan,(Jakarta:Pustaka Cisesindo ,2000) Layaknya Mulyanto,Haidar Bagir memiliki paradigma bahwa Islamisasi itu penting.Ia mengemukakan bahwa perlu adanya islamisasi di bidang sains.Faktor pendorongnya karena pertama, umat Islam butuh sebuah sistem sains yang dapat memenuhi kenutuhan-kebutuhannya.Sistem sains yang ada sekarang ini mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tersebut.
Namun sistem sains modern banyak mengandung nilai Barat yang  bertentangan dengan Islam dan terbukti banyak ancaman dimasa yang akan datang nanti.Kedua,secara sosiologis, umat Islam memiliki kebudayaan yang berbeda karena letak geografisnya yang dekat dengan tempat sains modern Barat.Alasan ketiga, kita Umat Islam pernah memiliki peradaban Islami dimana sains pada saat itu berkembang sesuai dengan nilai-nilai islam.Jadi,apabila terdapat perbedaan sudut pandang dan pendekatan dalam melihat masalah Islamisasi ilmu pengetahuan, namun pada hakekeatnya sama.Yaitu mereka sepakat Islam perlu memiliki ilmu pengetahuan yang dibangun dari dasar-dasar islam.Ilmu pengetahuan adalah hasil teoresasi terhadap gejala-gejala alam dengan menggunakan metode dan pendekatan ilmiah.
Perbedaan hanya ada pada soal pendekatan.Kelompok yang kontra dengan Islamisasi merasa gengsi dengan hal itu.mereka berpendapat bahwa Islam tidak harus mengislamisasi ilmu melainkan langsung saja membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang berdasar pada corak ajaran islam.Kelompok yang setuju berpendapat bahwa tak ada salahnya sebagaimana Barat juga pernah mengambil ilmu pengetahuan di zaman klasik lalu.

Perkembangan Ide Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Sejak digagasnya ide Islamisasi ilmu pengetahuan oleh para cendikiawan muslim dan telah berjalan lebih dari 30 tahun, jika dihitung dari Seminar Internasional pertama tentang Pendidikan Islam di Makkah pada tahun 1977, berbagai respon terhadapnya pun mulai bermunculan, baik yang mendukung ataupun menolak, usaha untuk merealisasikan pun secara perlahan semakin marak dan beberapa karya yang berkaitan dengan ide Islamisasi mulai bermunculan di dunia Islam. Al-Attas sendiri sebagai penggagas ide ini telah menunjukkan suatu model usaha Islamisasi ilmu melalui karyanya, The Concept of Education in Islam. Dalam teks ini beliau berusaha menunjukkan hubungan antara bahasa dan pemikiran. Beliau menganalisis istilah-istilah yang sering dimaksudkan untuk mendidik  seperti ta'lim, tarbiyah dan ta'dib. Dan akhirnya mengambil kesimpulan bahwa istilah ta'dib merupakan konsep yang paling sesuai dan komprehensif untuk pendidikan. Usaha beliau ini pun kemudian dilanjutkan oleh cendikiawan muslim lainnya, sebut saja seperti Malik Badri (Dilema of a Muslim Psychologist, 1990); Wan Mohd Nor Wan Daud (The Concept of Knowledge in Islam,1989); dan Rosnani Hashim (Educational Dualism in Malaysia: Implications for Theory and Practice, 1996). Usaha dalam bidang psikologi seperti yang dilakukan Hanna Djumhana B. dan Hasan Langgulung, di bidang ekonomi Islam seperti Syafi'i Antonio, Adiwarman, Mohammad Anwar dan lain-lain. Bahkan hingga sekarang tercatat sudah lebih ratusan karya yang dihasilkan yang berbicara tentang Islamisasi ilmu pengetahuan, baik dalam bentuk buku, jurnal, majalah, artikel dan sebagainya.
Al-Faruqi sendiri, setelah menggagas konferensi internasional I, tahun 1977, yang membahas tentang ide Islamisasi ilmu pengetahuan di Swiss, ia mendirikan International Institute of Islamic Thought (IIIT) pada tahun 1981 di Washington DC untuk merealisasikan gagasannya tentang Islamisasi tersebut, selain menulis buku Islamization of Knowledge. Konferensi lanjutan pun diadakan kembali pada tahun 1983 di Islamabad Pakistan yang bertujuan untuk (i) mengekspos hasil konferensi I dan hasil rumusan yang dihasilkan IIIT tentang cara mengatasi krisis umat, juga (ii) mengupayakan suatu penelitian dalam rangka mengevaluasi krisis tersebut, dan juga mencari penyebab dan gejalanya. Setahun kemudian diadakan lagi konferensi di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan tujuan untuk mengembangkan rencana reformasi landasan berfikir umat Islam dengan mengacu secara lebih spesifik kepada metodologi dan prioritas masa depan, dan mengembangkan skema Islamisasi masing-masing disiplin ilmu. Pada tahun 1987, diadakan konferensi IV di Khortum, Sudan, yang membahas persoalan metodologi yang merupakan tantangan dan hambatan utama bagi terlaksananya program Islamisasi ilmu pengetahuan.
Selain IIIT, beberapa institusi Islam menyambut hangat gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan dan bahkan menjadikannya sebagai raison d'etre institusi tersebut, sepertiInternational Islamic University Malaysia (IIUM) di Kuala Lumpur, Akademi Islam di Cambridge dan International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) di Kuala Lumpur. Mereka secara aktif menerbitkan jurnal-jurnal untuk mendukung dan mempropagandakan gagasan ini seperti American Journal of Islamic Social Sciences (IIIT), The Muslim Education Quarterly(Akademi Islam) dan al-Shajarah (ISTAC).
Walaupun demikian, setelah mengalami perjalanan yang cukup panjang, Islamisasi ilmu pengetahuan ini dinilai oleh beberapa kalangan belum memberikan hasil yang konkrit dan kontribusi yang berarti bagi umat Islam. Bahkan secara lugas editor American Journal of Islamic Social Sciences (AJISS) mengakui bahwa meskipun telah diadakan enam kali konferensi mengenai pendidikan Islam, yaitu di Makkah (1977), Islamabad (1980), Dakka (1981), Jakarta (1982), Kairo (1985), dan Amman (1990), dan berdirinya beberapa universitas yang memfokuskan pada Islamisasi pendidikan, namun hingga saat ini, tugas untuk menghasilkan silabus sekolah, buku-buku teks, dan petunjuk yang membantu guru di sekolah belum dilakukan. Dan berdasarkan identifikasi Hanna Djumhana Bastaman, setelah cukup lama berkembang, Islamisasi melahirkan beberapa bentuk pola pemikiran, mulai dari bentuk yang paling superfisial sampai dengan bentuk yang agak mendasar. Bastaman mengistilahkannya sebagai; 1)Similarisasi, yaitu menyamakan begitu saja konsep-konsep yang berasal dari agama, padahal belum tentu sama; 2) Paralelisasi, yaitu menganggap paralel konsep yang berasal dari sains karena kemiripan konotasinya, tanpa mengidentikkan keduanya; 3) Komplementasi, yaitu antara sains dan agama saling mengisi dan saling memperkuat satu sama lain dengan tetap mempertahankan eksistensinya masing-masing; 4) Komparasi, yaitu membandingkan konsep/teori sains dengan konsep/wawasan agama mengenai gejala-gejala yang sama; 5)Induktifikasi, yaitu asumsi-asumsi dasar dari teori-teori ilmiah yang didukung oleh temuan-temuan empirik dilanjutkan pemikirannya secara teoritis-abstrak ke arah pemikiran metafisik, kemudian dihubungkan dengan prinsip-prinsip agama dan al-Quran mengenai hal tersebut; dan 6) Verifikasi, yaitu mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang menunjang dan membuktikan kebenaran ayat-ayat al-Quran.
Jika dicermati, keenam pola pemikiran yang diidentifikasi Bastaman di atas, masih menampakkan jurang pemisah antara keduanya, agama yang pada dasarnya bersumber dari keimanan yang bersifat metafisik tidak begitu saja dapat dihubungkan dengan ilmu pengetahuan yang lebih bercorak empirik dan merupakan produk akal dan intelektual manusia. Walau demikian, pola-pola pemikiran tersebut harus tetap dihargai sebagai upaya untuk Islamisasi ilmu pengetahuan.

Realisasi Islamisasi ilmu pengetahuan
Dawam Rahardjo mengemukakan bahwa pencetus pertama Islamisasi ilmu pengetahuan adalah Ismail Alfaruqi, seorang sarjana kelahiran Palestine.Terkait dengan berdirinya sebuah lembaga penelitian international Institut of islamic Thought (III-T) .Tapi orang malaysia menganggap pencetus islamisasi adalah Naquib Alatas, adik kandung Alatas.Dawam Rahrdjo melihat bahw asecara substansial gagasan islamisasi sebenarnya sudah ada jauh sebelum adanya Ismail dan Attas.Realitas kaum mislim sendiri dapat dilacak sejak Wali Allah dan juga Sir Sayyid Ahmad Khan pada abad ke 18 mendirikan universitas Aligarh di India.
Gerakan pemikiran itu semakin kuat posisinya ketika bisa memasuki Al-azhar di Kairo.Pemikiran yang seperti itu memeng sedikit rumit bahkan masyarakat India sendiri menganggap Sir Ahmad Khan kafir dan secara diam-diam berpindah ke agama kristen.Gerakan IIIT terjadi pula di Amerika.Bedanya dengan gerakan yang ada sebelumnya IIIT lahir justru di negara Barat sendiri,khussunya AS,pusat peradaban modern masa kini.Menurut Dawam, pemikiran alfaruqi tentang Islamisasi pengetahuan sebenarnya terfokus pada Arabisme dan Islam.
Walaupun Ia seorang Palestine tapi Ia cukup memperhatikan Kehidupan Barat.Sebagai muslim Ia mempu mempresentasikan Islam dalam kategorikategori Barat.Ia berhasil memberi pemahaman baik tentang Isalam di dunia Barat.bagi Alfaruqi Islam lebih pada ide kemasyarakatan dan budaya atau kepradaban dalam nomenkalatur Islam di Indonesia.Pemikiran ini akhirnya dapat dikristalkan dalam gagasan Islamization of knowledge.Integrasi Islam keberbagai aspek kehidupan semakin tampak berkembang nilai-nilai Islam tercermin dalam ekonomi, sosial, budaya, politik, seni dan sebagainya.
Islamisasi yang terjadi dipengaruhi oleh sebab-sebab sebagai berikut:
Pertama, bahwa kehidupan modern yang ditandai dengan kemajuan tekhnologi diakui telah memberikan kemudahan di berbagai bidang.Namun bersamaan dengannya ada pula dampak negatif darinya yaitu timbulnya persaingan dan gaya hidup yang menghalalkan segala cara.Masyarakat menganggap bahwa segala masalah dapat diselesaikan dengan materi dan dianggap raja bagi yang memujanya.Umat merasa kehilangan pegangan dalam hidup yang absolut yaitu sang penciptanya yalni Allah SWT.Jadi ketika dia mengahadapi masalah yang berada diluar kemampuannya dia mulai goyah, mencari pegangan hidup yang rqapuh dan pegangannya sesaat, seperti hiburan, minum-minuman keras.
Kedua, ilmu pengetahuan tekhonologi sudah masuk dalam kehidupan dengan berbagai variasi.Mulai dari peralatan rumah tangga, peralatan masak-memasak, sudah menggunakan ilmu tekhnologi.Ilmu pengetahuan dan tekhnologi benar-benar sudah memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia di zaman sekarang ini.Namun ilmu pengetahuan dan tekhnologi tidak memberikan tujuan apa yang harus dicapainya. Agamalah yang nantinya mengetahui apa tujuan yang harus dicapainya.Einstein pernah mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan tanpa agama itu buta.Dalam hal itu, manusia kini menginginkan kehidupan yang alami, bebas dari pengaruh ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang demikian itu, atau back to nature.
Keadaan perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong para ahli untuk mengembalikan ilmu pengetahuan dan tekhnologi ke dalam wataknya yang murni sebagai sebuah kumpulan teori, dan menjjadikannya tunduk di bawah nilai-nilai agama.Ketiga, Islamisasi pengetahuan juga terjadi sebagai respons terhadapp pengetahuan dan tekhnologi yang datang dari Barat dengan sifatnya yang sekuler, materialistis dan ateis.Ilmu yang seperti ini boleh diterima oleh kaum muslim setelah ilmu tersebut diarahkan pada nilai-nilai Islam.Nilai yang dimaksud adalah nilai yang membawa kepatuhan kepa Tuhan, menghormati dan menjunjung tinggi martabat dan harkat manusia.
Keempat, Islamisasi menjadi tumpuan umat manusia dalam menyelamatkan kehidupannya dari bencarna kehancuran. Salah satu aspek kehidupan yang paling mudah dimasuki paham lain yang menyesatkan adalah paham ekonomi yang diterapkan..Dengan meningkatkan ekonomi seseorang, maka semakin meningkat pula kehidupan pada sektor lainnya. Namun kemajuan dalam ekonomi tidak dapat otomatis membawa kesejahteraan menjadi merata apabila tidak didasarkan pada nilai-nilai keadilan yang mendasarinya.Selain itu prakktik ekonomi juga diawali nilai-nilai materialisme yang menjadikan benda sebagai tujuan,sekularisme dan materialisme yang memandang cara apa saja untuk mencapai tujuan.
Dalam keadaaan ekonomi yang demikian itu, upaya mengislamkan kehidupan ekonomi menjadi penting. Upaya ini dilakukan antara lain dengan memasukan nilai-nilai islam ke dalm praktik ekonomi.

KESIMPULAN
Pada masa awal Islam sampai masa keemasannya memang tidak ada labelisasi Islam pada setiap ilmu pengetahuan, karena saat itu umat Islam mempunyai posisi yang kuat dan penguasa ilmu pengetahuan, walaupun tidak menggunakan label Islam, tapi framework yang mereka miliki berlandaskan Islam sehingga kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan saat itu semakna dengan Islamisasi. Ini berbeda dengan kondisi umat Islam saat ini, Islam berada pada posisi yang kalah, terhegemoni dan terdesak oleh keilmuan dan peradaban Barat sehingga untuk membuatnya bebas dari hegemoni tersebut perlu dimunculkan ciri keislaman yang tegas dan jelas dalam bidang keilmuwan.
Wan Mohd Nor Wan Daud memiliki kemampuan yang unik dalam proses universalisasi prinsip-prinsip keagamaan dan etika-hukum, serta dalam mempersatukan pelbagai golongan umat manusia di sekitar mereka, yang mampu menerobos rintangan-rintangan linguistik, rasial, sosial-ekonomi, gender, bahkan religius." Dan harus kita sadari bahwa untuk mengislamkan ilmu bukanlah pekerjaan mudah, tidak sekedar memberikan label Islam atau ayatisasi terhadap pengetahuan kontemporer, tetapi dibutuhkan kerja keras dan orang-orang yang mampu mengidentifikasi pandangan hidup Islam sekaligus mampu memahami budaya dan peradaban Barat sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama bisa terealisasi sesuai dengan yang diinginkan.

 DAFTAR PUSTAKA
 Al-Faruqi, Ismail Raji, Islamisasi Pengetahuan (Bandung: Pustaka, 1984)
Armas, Adnin, Westernisasi dan Islamisasi Ilmu, dalam Islamia: Majalah Pemikiran dan Peradaban Islam (INSIST: Jakarta, Thn II No.6/ Juli-September 2005)
 Bakar, Osman, Tauhid dan Sains (Bandung: Pustaka Hidayah, 1994)
Abuddin Nata,Metodelogi Studi Islam (Jakarta : Rajawali pers, 2010)

Sabtu, 17 Desember 2011

UAS bil JAS.

dengan adanya ujian kita bisa mengukur seberapa besar kemampuan yang dimiliki.Tak sedikit orang yang menganggap bahwa UAS itu sebuah hal yang biasa-biasa saja.jangan sampai dianggap hal yang terlalu ringan karena dengan UAS kalian akan merasa terhormat dan dengan UAS itu pula kalian akan merasa terhina.

"bil imtihani yukrhamul mar.u au yuhaanu" ujar bagian pendidikan dan pembelajaran.

kata-kata yang diungkap diatas selalu terngiang ditelinga memotivasi diri untuk berusaha dengan sekeras mungkin  sebelum UAS.Banyak perkataan secara ekstrinsik lain yang dapat memotifasi diri dan ketahuilah setelah ekstrinsik akan timbul sebuah ungkapan motivasi intrinstik yang datang hanya dari dalam diri.Bukan hanya orang lain saja yang dapat memberimu motivasi tapi akan uncul pada semua insan dengan sendirinya.Setiap mahasiswa memiliki moodnya masing-masing.Terkadang merasa semangat,malas dan bahkan merasa bosan untuk menjalani mata kuliah.Mood mereka bisa kita lihat dari apa yang telah mereka up date atau share baik itu di fb ataupun twitter.
Beberapa mahasiswa siap menjalani UAS beberapa hari kedepan,berikut pengungkapan kaffaer:

nilai uas kdu mantap pisan..
1 mnggu lg UAS , bismillahi rahmani rahim,
pasti bisa,
horeee,
\('o')/
STOP ONLINE.....!!!!!!
besop uda mulai UAS.....
_bismillahirrohmaanirrohiim_
aii sayong lagi uas yh ?? smagat yah bljrnya hhe . cie yg bntar lagi tingkat 2 ^^

Tapi faktanya ada juga sebagian Mahasiswa yang belum persiapan dan bahkan malas untuk menghadapi UAS,sabar aja lah jaanin aja beres UAS kan kita bakal libur sebulan setengah bren.Kaffaer meng update:

beu beu beu! 
UAS ekonomi! The most hated study I ever have !!!
Gusti! Tolong dong bisa nyontek :(
Pengen uas knpa jadi malees y...
Besok Uas,,tp sama sekali blm ada persiapan...
Bagaimana ini??? Hmphhh
bsk UAS tpi msh blm blajar apa"!!
parahh

Guru selalu berkata "Lebih baik kerjakan soal sendiri dengan hasil yang cukup baik dari pada hasil baik sekali dengan melihat kerjaasn orang lain".Tapi fakta yang ada pesdik Indonesia tidak terpengaruh dengan   ungkapan itu.Mereka lebih berpedoman bahwa nilai baik harus ia dapati dengan cara apapun tanpa merasa gengsi harus mencontek pada kawannya.Selayaknya kita sebagai Mahasiswa harus prihatin dan memikirkan bagaimana cara mengobati kebiasaan yang telah menjadi karakter kebanyakan anak.Maka saran saya carilah kekasih hati yang dapat memberimu motivasi dalam belajar.Karena dengan adanya cinta, Mahasiswa akan timbul sebuah rasa malu atau gengsi ketika mendapat hasil yang biasa-biasa saja.Atau jikalau sulit timbulkanlah bahwa dengan ujian kalian akan merasa terhormati dan dengan ilmu kalian dapat disegani.Berbeda dengan orang yang biasa tentunya yang hanya menyendiri dan mengikuti kemana air mengalir.Ayo mahasiswa kita gerakan system SKS (System Kebut Semalam) karena hiburan lebih penting dari pada UAS.Hiburan dapat menggairahkan hidup dan melegakan nafas maka hiburlah diri.sedang UAS hanya formalitas setiap waktu dihadirkannya.

ILMU KALAM mengenai Qhadariyah


ILMU KALAM MENERUT
QHADARIIYAH

“diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah pendidikan bahasa arab








Disusun Oleh :








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
2011
PENGERTIAN SEJARAH, TOKOH, AJARAN, DAN SEKTE QODARIYAH

I.      Pendahuluan
Sejarah Islam mencatat bahwa hingga saat ini terdapat dua macam aliran besar dalam Islam. Keduanya adalah Ahlussunnah (Sunni) dan Syi’ah. Tak dapat dipungkiri pula, bahwa dua aliran besar teologi ini kerap kali terlibat konflik kekerasan satu sama lain, sebagaimana yang kini bisa kita saksikan di negara-negara seperti Irak dan Lebanon.
Terlepas dari hubungan antara keduanya yang kerap kali tidak harmonis, qodariyah sebagai sebuah mazhab teologi menarik untuk dibahas. Diskursus mengenai Qodariyah telah banyak dituangkan dalam berbagai kesempatan dan sarana. Tak terkecuali dalam makalah kali ini. Dalam makalah ini kami akan membahas pengertian, sejarah, tokoh, ajaran, dan sekte Qodariyah. Semoga karya sederhana ini dapat memberikan gambaran yang utuh, obyektif, dan valid mengenai Qodariyah, yang pada gilirannya dapat memperkaya wawasan kita sebagai seorang Muslim.

II.      Pembahasan
1.       asal usul Qadariah
Qadariyah berasal dari bahasa arab,yang berasal dari kata qodarha yang artinya kemampuan atau kekuatan.Adapun pengertian terminologinya ,berartikan bahwa segala tindakan manusia tidak diinterfensikan oleh Tuhan.Aliran ini berpendapat bahwa setiap orang adalah pencipta bagi perbuatannya; ia dapat berbuat sesuatu atau dapat berbuat sesuat dengan kemampuannya sendiri.Dapat dipahami bahwa qodariyah merupakan sebuah aliran yang memberi penekanan atau kebebasan dan perbuatan manusia dalam mewujudkan perbuatan – perbuatannya.Dalam hal ini, Harun Nasution menjelaskan bahwa Qodariyah berarti manusia memiliki qodrhah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari manusia yang terpaksa tunduk pada qodar Tuhan
Sebutan telah melekat pada kaum sunni, yang mereka percaya manusia memiliki kebebasan berkehendak.Menurut Ahmad Amin, sebutan ini diberikan pada para pengikut faham qodar oleh lawan mereka yang merujuk pada hadits yang menimbulkan kesan negatif bagi kaum qodariyah. Hadits itu berbunyi:
Artinya:
“Kaum Qodariyah adalah majusinya umat ini”

Ahmad Amin berkata Qodariyah muncul dari seorang taba’i yang  pernah berguru pada Hasan al basri yang bernama Ma’bad.Dan seorang yang lain ialah ghailan ia merupakan orator yang berasal dari Damaskus.
Ibnu nabatah dalam kitab Syar al-uyun,seperti dikutip Ahmad Amin,memberi faham yang lain bahwa yang pernama kali memunculkan faham qodariyah adalah orang Irak yang beragama islam lalu masuk ke islam dan keluar lagi menjadi kristen.Dari orang inilah Ma’bud dan Ghazal mengetahui faham qodariyah.Orang Irak yang dimaksud,seperti kata Ibnu Syu’ib  yang memperoleh informasi dari Al-auzai,ialah Susan.
Sementara itu,  Montgomery Watt menemukan  document lain melalui tulisan hellmut ritter yang dipublikasikan dalam bahasa jerman  melalui majalah Der Islam pada tahun 1933.Artikel ini menjelaskan bahwa aliran Qodariyah terdapat dalam kitab risalah dan ditulis oleh Abdul Malik oleh Hasan Al-Basri sekitar tahun 700 M.hasan Al-Basri lahir di Madinah tahun 642 dan mengakhiri hayatnya di madinah pada tahun 728 M.Sampai sekarang almarhum masih menjadi perdebatan tentang aliran qodariyahnya.Namun yang jelas ia mempercayai bahwa manusia dapat memilih secara bebas antara yang baik dan yang buruk.
Ma’bad Al-Jauhani dan Ghailan ad-Dimasyqi, menurut Watt, adalah penganut Qodariyah.Kalau dihubungkan dengan keterangan Adz-Dzahabi dalam Mizan Al-‘tidal,seperti yang dinyakan oleh Ahamd yamin bahwa Ma’bad Al-jauhani pernah belajar pada Hasan Al-basari,maka sangat mungkin faham ini bermula dari hasan Al-basari.Dengan demikian keterangan yang ditulis oleh Ibn Nabatah dalam Syahrul Al-uyun bahwa faham berasal dari orang Irak itu salah,dan hanya hasil rekayasa orang yang tidak menyukai faham qodariyah supaya orang-orang tidak tertarik dengan faham ini.
Ada baiknya kita meninjau kembali kepada Ahmad Amin yang merasa sulit untuk menentukan asal faham qodariyah.Para penilitipun belum sepakat mengenai hal ini karena penganut Qodariyah yang sangat banyak.Sebagian berpendapat faham ini terdapat di Irak dengan bukti bahwa gerakannya terjadi pada pengajian Hasan Albasri.Pendapat ini diperkuat oleh Ibn Nabatah bahwa yang pertama kali mencetus pertama kali adalah orang Irak lalu pendapat itu diambil oleh Ma’bad dan Ghailan.Ada pula yang berpendapat bahwa faham ini pertama kali berasal dari Damaskus. Diduga banyak pengaruh orang-orang Kristen dipekerjakan di istana-istana khalifah.
Faham qodariyah mendapat tantangan yang keras pada masa itu,pertamama Kehidupan bangsa Arab yang jauh dengan pengetahuan.Mereka selalu terpaksa dengan keganasan alam,panas yang menyengat,serta tanah dan gunungnya yang gundul.mereka menrasa dirinya lemah dan tidak memiliki kemampuan untuk melawan alam yang ada disekelilingnya.Kendati Islam sudah ada,tetap saja faham qodariyah sulit dikembangkan pada masa itu karena berlawanan dengan doktrin Islam.
Kedua,tantangan pemerintah pada masa itu yang dimana mereka menganut paham jabariyah.Ada kemungkinan para pejabat pemerintah menganggap gerakan qodariyah suatu usaha menyebarkan faham dinamis dan daya kritis rakyat.yang pada akhirnya masyarakat akan dapat mengkritisi kebijakan-kebijakan pejabat,dan bahkan dapat menggulingkan tahta mereka dari kerajaan.

Sebab-sebab munculnya aliran Qadariah
Ada dua sebab utama yang dapat dikategorikan menjadi sebab munculnya faham dan aliran Qadariyah yaitu :

a.       Masyarakat Arab yang cenderung fatalis, kehidupan yang serba sulit, faktor alam yang tidak mendukung untuk lepas dari faham tersebut. Agama Islam yang dianut oleh mereka justru menjadikan mereka bertambah dalam ke faham fatalis tersebut. Allah SWT telah menentukan nasib manusia terlebih dahulu, dalam perbuatannya, manusia hanya bertindak menurut nasib yang ditentukan sejak azali. Ada Sunnatullah yang hadir dalam setiap detak dan detik denyut kehidupan semesta ini, dan manusia hanya bertindak menurut nasib yang telah ditentukan.
b.      Secara politis, pemerintah yang berkuasa ketika itu, Bani Umayyah, menganut dan menekankan faham fatalis, serta menjadikannya legitimasi kekuasaan yang dipegang. Apa yang menjadi ketetapan penguasa adalah takdir Tuhan, sehingga siapapun yang menentang, maka sama saja dengan menentang ketentuan Tuhan. Hadirnya Qadariyah dianggap sebagai hambatan dan dukungan kepada kelompok yang kritis terhadap rezim. Faham Takdir yang dikembangkan Qadariyah sangat berbeda dengan keyakinan pemerintah.

2.Doktrin-doktrin Qodariyah
Dalam kitab Al-minnal wa An-Nihal ,pembahasan masalah qodariyah disatukan dengan pembahsan doktrin-doktrin mu’tazilah,sehingga perbedaan dari keduanya terasa kurang jelas.Ahmad Amin juga menjelaskan doktrin qodar lebih luas dikupas oleh mu’tazilah sebab faham ini juga menjadi salah satu doktrin mu’tazilah.Akibatnya seriang kali orang menamakan qodariyah dengan mu’tazilah karena kedua aliran ini sama-sama mempercayai bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan kemampuan tanpa campur tangan Tuhan.
Harun Nasution  menjelaskan pendapat Ghailan tentang doktrin Qodariyah bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya.Manusia sendirilah yang berkuasa baik atas  kehendak atau kekuasaannya sendiri dan manusia sendiri yang melakukan atau menjauhi perbuatan-perbuatan atas kemampuan dan dayanya sendiri.Salah seorang pengemuka qodariyah yang lain,An-Nazam,mengemukakan bahwa manusia hidup mempunyai daya.Selagi manusia hidup memiliki daya,ia berkuasa atas segala perbuatannya.
Dalam kitab Al-Milal wa An-Nihal , pembahasan masalah Qadariyah disatukan dengan pembahasan tentang doktrin-doktrin Mu’tazilah, sehingga perbedaan antara kedua aliran ini kurang begitu jelas. Ahmad Amin juga menjelaskan bahwa doktrin qadar lebih luas di kupas oleh kalangan Mu’tazilah sebab faham ini juga menjadikan salah satu doktrin Mu’tazilah akibatnya, orang menamakan Qadariyah dengan Mu’tazilah karena kedua aliran ini sama-sama percaya bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tindakan tanpa campur tangan tuhan. 
Harun Nasution menjelaskan pendapat Ghailan tentang doktrin Qadariyah bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya. Manusia sendiri pula melakukan atau menjauhi perbuatan atau kemampuan dan dayanya sendiri. Salah seorang pemuka Qadariyah yang lain , An-Nazzam , mengemukakan bahwa manusia hidup mempunyai daya dan ia berkuasa atas segala perbuatannya.
Dari beberapa penjelasan diatas ,dapat di pahami bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri. Mansuia mempunyai kewenangan untuk melakun segala perbuatan atas kehendaknya sendiri, baik berbuat baik maupun berbuat jahat. Oleh karena itu, ia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang dilakukannya dan juga berhak mendapatkan pahala atas kebaikan yang dilakukannya dan juga berhak pula memproleh hukuman atas kejahatan yang diperbuatnya. 
Seseorang diberi ganjaran baik dengan balasan surga kelak di akhirat dan diberi ganjaran siksa dengan balasan neraka kelak di akhirat,itu berdasarkan pilihan pribadinya sendiri ,bukan takdir Tuhan.Sungguh tidak pantas,manusia menerima siksaan atau tindakan salah yang dilakukan bukan atas keinginan dan kemampuannya sendiri. 
Faham takdir dalam pandang Qadariyah bukanlah dalam pengertian takdir yang umum di pakai bangsa Arab ketika itu,yaitu faham yang mengatakan bahwa nasib manusia telah di tentukan terlebih dahulu. Dalam perbuatan-perbuatannya,manusia hanya bertindak menurut nasib yang telah di tentukan sejak azali terhadap dirinya.Dalam faham Qadariyah,takdir itu ketentuan Allah yang di ciptakan-Nya bagi alam semesta beserta seluruh isinya,sejak azali,yaitu hukum yang dalam istilah Al-Quran adalah sunatullah. 
Seseorang diberi ganjaran baik dengan balasan surga kelak di akhirat dan diberi ganjaran siksa dengan balasan neraka kelak di akhirat,itu berdasarkan pilihan pribadinya sendiri ,bukan akhir Tuhan.Sungguh tidak pantas,manusia menerima siksaan atau tindakan salah yang dilakukan bukan atas keinginan dan kemampuannya sendiri.

Secara alamiah, sesungguhnya manusia telah memiliki takdir yang tidak dapat diubah. Manusia dalam dimensi fisiknya tidak dapat berbuat lain, kecuali mengikuti hukum alam. Misalnya, manusia ditakdirkan oleh Tuhan tidak mempunyai sirip atau ikan yang mampu berenang dilautan lepas. Demikian juga manusia tidak mempunyai kekuatan. Seperti gajah yang mampu mambawa barang beratus kilogram, akan tetapi manusia ditakdirkan mempunyai daya pikir yang kreatif, demikian pula anggota tubuh lainnya yang dapat berlatih sehingga dapat tampil membuat sesuatu ,dengan daya pikir yang kreatif dan anggota tubuh yang dapat dilatih terampil. Manusia dapat meniru apa yang dimiliki ikan. Sehingga ia juga dapat berenang di laut lepas.
Demikian juga manusia juga dapat membuat benda lain yang dapat membantunya membawa barang seberat barang yang dibawa gajah. Bahkan lebih dari itu, disinilah terlihat semakin besar wilayah kebebasan yang dimiliki manusia. Suatu hal yang benar-benar tidak sanggup diketahui adalah sejauh mana kebebasan yang dimiliki manusia ? siapa yang membatasi daya imajinasi manusia? Atau dengan pertanyaan lain, dimana batas akhir kreativitas manusia? 
Dengan pemahaman seperti ini, kaum Qadariyah berpendapat bahwa tidak ada alasan yang tepat untuk menyadarkan segala perbuatan manusia kepada perbuatan tuhan. Doktrin-doktrin ini mempunyai tempat pijakan dalam doktrin islam sendiri. Banyak ayat Al-Qur’an yang mendukung pendapat ini,
Dapat dipahami bahwa pada dasarnya doktrin qodariyah menjelaskan bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri.Manusia mempunyai kewenangan untuk melakukan segala perbuatan atas kehendaknya sendiri, baik berbuat baik maupun berbuat jahat.Oleh karena itu,ia berhak mendapat pahala atas amal baik yang mereka perbuat dan wajib mendapatkan hukuman atas perbuatan buruk yang mereka perbuat.Faham taqdir dalam qodariyah bukanlah dalam pengertian taqdir yang umumnya dipakai oleh bangsa Arab pada masa itu, yaitu paham yang mengatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan terlebih dahulu.Dalam perbuatan-perbuatannya mereka hanya bertindak menurut nasib yang telah ditentukan sejak azali terhadap dirinya.Dalam pengertian qodariyah, pengertiannya adalah ketentuan Allay yang diciptakan-Nya bagi seluruh alam semesta beserta alam isinya,sejak azali,yaitu hukum yang ada di Al-Quran adalah sunnatullah.
Secara almiyah,sesungguhnya manusia memiliki taqdir yang tidak dapat diubah.Manusia dalam dimensi fisiknya tidak dapat berbuat lain,kecuali mengikuti hukum alam.Akan tetapi manusia ditakdirkan memiliki daya pikir yang kreatif, sehingga dapat berenang seperti ikan walaupun tidak memiliki sirip dan dapat membuat alat yang dapat mengangkut berat beban menyaingi kekuatan gajah.
Dengan pemahaman yang seperti ini, kaum qodariyah berpendapat bahwa tidak ada alasan yang tepat untuk menyandarkan segala perbuatannya terhadap perbuatan Tuhan.Doktrin-doktrin ini memiliki tempat pijakan dalam doktrin Islam sendiri.[1]Banyak ayat Al-Quran yang mendukung,antaranya :
Surat Al-Kahfi (18):29
È@è%ur ,ysø9$# `ÏB óOä3În/§ ( `yJsù uä!$x© `ÏB÷sãù=sù ÆtBur uä!$x© öàÿõ3uù=sù 4 !$¯RÎ) $tRôtGôãr& tûüÏJÎ=»©à=Ï9 #·$tR xÞ%tnr& öNÍkÍ5 $ygè%ÏŠ#uŽß  4 bÎ)ur (#qèVŠÉótGó¡o (#qèO$tóム&ä!$yJÎ/ È@ôgßJø9$%x. Èqô±o onqã_âqø9$# 4 š[ø©Î/ Ü>#uŽ¤³9$# ôNuä!$yur $¸)xÿs?öãB ÇËÒÈ

Artinya:
”Katakanlah’kebenaran dari Tuhanmu barang siapa yang mau,berimanlah dia,dan barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir”

Dalam Surat A-Imran (3):165 disebutkan :
!$£Js9urr& Nä3÷Gu;»|¹r& ×pt7ŠÅÁB ôs% Läêö6|¹r& $pköŽn=÷VÏiB ÷Läêù=è% 4¯Tr& #x»yd ( ö@è% uqèd ô`ÏB ÏYÏã öNä3Å¡àÿRr& 3 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ֍ƒÏs% ÇÊÏÎÈ !
Artinya:
“Adakah patut, ketika kamu ditimpa musibah (pada perang uhud),padahal telah mendapat kemenangan dua kali 9pada perang badar),lalu kamu berkata: Dari manakah bahaya ini ? Katakanlah sebabnya adalah dari kamu sendiri.”

Dalam Surat A-Ra’d (13): 11 disebutkan :
¼çms9 ×M»t7Ée)yèãB .`ÏiB Èû÷üt/ Ïm÷ƒytƒ ô`ÏBur ¾ÏmÏÿù=yz ¼çmtRqÝàxÿøts ô`ÏB ̍øBr& «!$# 3 žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3 !#sŒÎ)ur yŠ#ur& ª!$# 5Qöqs)Î/ #[äþqß Ÿxsù ¨ŠttB ¼çms9 4 $tBur Oßgs9 `ÏiB ¾ÏmÏRrߊ `ÏB @A#ur ÇÊÊÈ

Artinya:
‘sesungguhnya Allah tiada mengubah keadaan suatu bangsa, kecuali jika mereka menguah keadaan mereka sendiri.”

Dalam surat An-Nisa (4) :111 disebutkan:

`tBur ó=Å¡õ3tƒ $VJøOÎ) $yJ¯RÎ*sù ¼çmç7Å¡õ3tƒ 4n?tã ¾ÏmÅ¡øÿtR 4 tb%x.ur ª!$# $¸JŠÎ=tã $VJŠÅ3ym ÇÊÊÊÈ


Artinya:
“Dan barang siapa yang melakukan suatu dosa, maka sesungguhnya ia melakukan untuk merugikan dirinya sendiri.”

Qodariyah
Tuhan adalah pencipta alam semesata, termasuk pencipta manusia.Tuhan memiliki sifat Mahakuasa dan memiliki kehendak yang bersifat mutlak. Kaum Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kekuasan dalm menentukan nasib hidupnya.“Manusiaberkuasa ata perbuatan-perbuatannya, manusia-manusia sendirilah yang melakukan perbuatan-perbuatan baik atas kehendak dan kekuasaannya sendiri dan manusia sendiri yang melakukan atau menjauhi perbuatan-perbuatan jahat atas kemauan dan dayanya sendiri.Dengan demikian pengertian qodriyah berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk padar qodar Tuhan. Dalam istilah inggrisnya paham ini dikenal dengan nama free will and free act.Berlawanan dengan paham jabariyah yang memiliki pendapat bahwa manusia mengrjakan perbuatannya dalam keadaan terpaksa dal artian bahwa Manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya.Atau dalanm istilah inggrisnya fatalism or predestinasion. Perbuatan manusia telah ditentukan sebelumnya oleh qodha dan qodar Tuhan.[2]
Masyarakat Arab sebelum Islam banyak dipengaruhi oleh paham jabariyah ini.Yang dimana pada masa itu Bangsa Arap jauh dari pengetahuan, terpaksa menyesuaikan hidup mereka dengan padang pasir,dengan panasnya yang terik serta tanah dan gunungnya yag gundul.Dalam dunia yang demikian, mereka tidak banyak melihat jalan untuk mengubah keadaan sekeliling mereka sesuai dengan keadaan mereka sendiri.Mereka merasa lemah dalam menjalani kesukaran-kesukaran hidup yang ditimbulkan suasana padang pasir.Dalam kehidupan sehari-hari mereka banyak bergantung pada keadaan nature.Hal yang seperti ini yang membawa kepada keadaan metalis.
Oleh karenanya, ketika keadaan qodariyah dibawa ke dalam kalangan mereka oleh orang-orang islam yang bukan berasal dari Arab padang pasir,hal itu mereka anggap bertentangan dengan ajaran Islam.Adanya kegoncangan dan sikap menentang paham qodariyah ini dapat dilihat dalam hadits yang menentang paham qodariyah,Umapamanya hadits:
“Kaum qodariyah merupakan Majusi umat islam”,dalam arti umat yang sesat.
Tak dapat diketahui dengan pasti kapan paham ini timbul dalam sejarah pengembangan agama Islam.Tetapi menurut keterangan ahli-ahli teologi Islam,paham qodariyah kelihatannya timbul pertama kali oleh Ma’bad Al-Juhani.Ma’bad memasuki lapangan politik dan memihak ‘Abd-Ar-Rahman Ibn Al_Asy’as,Gubernur Sajistan,dalam menentang kekuasaan Bani Umayah.Dalam pertemuan dengan Al-Hajjaj Ma’bad mati terbunuh di tahun 80 H.
Setelah hal iitu terjadi,Ghalin sendiri terus menyiarkan paham qodariyah di Damaskus,tetapi mendapat tantangan dari Khalifah ‘Umar Ibn ‘Abd al-‘Aziz.Setelah ‘Umar wafat ia meneruskan kegiatannya yang lama,sehingga ia mati dihukum bunuh oleh Hisyam ‘Abdul Al-Malik (724-743 M).Sebelum terjadi hukum bunuh itu terjadi perdebatan antara Ghailan dan Al-Awza’i yang dihadiri oleh Hisyam sendiri.Menurut Ghailan,manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya,dalam paham ini manusia merdeka dalam tingkah lakunya.Di sini tidak ada ketentuah bahwa nasib manusia telah ditentukan terlebih dahulu, dan manusia dalam perbuatan-perbuatannya hanya bertindak menurut nasibnya yang telah ditentukan semenjak azal.Selain dari penganut qodariyah,Ghailan juga merupakan pemuka murji’ah dari golongan Al-salihiyah.   
Orang yang beriman,menyaksikan dengan dalil dan bukti yang nyata,bahwa “kodrat pencipta alam semesata ini lebih tinggi dari kodrat yang ada dari setiap makhluk,tentu ia menyaksikan pula dengan terang,bahwa ia dalam segala aneka warna perbuatannya yang ikhriari (bebas),baik perbuatan akal maupun jasmani adalah tegak untuk mempergunakan pengetahuan dan semua kekuatan yang diberikan Allah kepadanya menurut ketentuan yang semestinya.Memang kaum yang fanatik dari segala agama, terutama kaum Masehi dan Muslimin,telah menjerumuskan diri untuk mendalam-dalami masalah taqdir dan kebebasan manusia itu.Tetapi setelah lama bertengkar menghabiskan energi dan waktu, ternyata mereka tidak maju-majunya, terpaksa berhenti pada titik tolak yang pertama juga.
Akhirnya perbuatan mereka itu tidak lain dari perpecahan dan percekcokan.Dia antara mereka ada yang mengatakan,bahwa manusia berkuasa menentukan segala macam perbuatan dan ia mempunyai kebebasan yang mutlak sekali .Pendapat ini merupakan pendapat qodariyah.Dalam sejarah perkembangan agama dan filsafat Barat,faham aliran Qodariyah dan Jabariyah ini muncul dengan istilah-istilah:Determinismus (seba taqdir) dan indeterminismus (serba ikhtiar).Faham yang pertama disokong oleh Augustinus, Luther, Spinoza, Priestly; yang mengajarkan bahwa,iradat manusia tidak merdeka.Sedangkan paham kedua dibela oleh Immanuel Kant, Thoams v. Aquino,Boutrox dan Bergson, yang mengajarkan sebaliknya.Dan ajaran Islam yang murni melalui jalan tengah diantara keduanya.
Agama (syari’at) telah datang menetapkan ketentuan dan mengharamkan bagi manusia meminta pertolongan selain khalik (Tuahn) yang menciptakan dirinya sendiri,dalam mencapai kearah yang benar.Tuhan menghadapkan manusia untuk meuju himmah (cita-citanya) untuk menujukan permohonan kepada Al-khalik Yang Maha Tunggal setelah manusia itu minatnya dalam bersungguh-sungguh berfikir benar dan bekerja secara teratur.Baik akal ataupun agama tidak mengidzinkan seseorang untuk mencari pendirian yang lain dari pada yang demikian itu.   

3.Sekte-sekte Qodariyah

Mereka adalah firqah yang mengingkari ilmu Allah terhadap perbuatan hamba-Nya sebelum terjadi dan mereka berkeyakinan bahwa Allah belum membuat ketentuan apapun pada makhluk-Nya. Mereka menyatakan bahwa tidak ada taqdir, semua perkara adalah Unuf .
Dan sebelum perkara terjadi Allah tidak menetukan dan tidak mengetahuinya, bahkan Allah baru mengetahuinya setelah terjadi. Dan mereka menyatakan bahwa Allah bukan pencipta perbuatan hamba dan tidak membuat ketentuan dan ketentuan takdir apa pun.
Mereka sangat mirip dengan kaum Majusi yang meyakini dua tuhan, tuhan cahaya dan tuhan kegelapan sehingga Rasulullah menegaskan bahwa Qadariyah adalah Majusi umat ini, berdasarkan hadits dari Abdullah bin Umar , beliau bersabda : “Qadariyah adalah Majusinya umat ini, jika mereka sakit janganlah kalian menjenguknya dan jika mereka mati janganlah kalian menyaksikan jenazahnya.
Imam Abu Tsaur ditanya tentang Qadariyah, maka beliau menjawab : “Dia adalah orang yang menyatakan bahwa Allah tidak menciptakan perbuatan hamba-Nya, tidak menetukan dan tidak menciptakan perbuatan maksiat pada hamba.
Orang yang pertama kali menggulirkan paham Qadariyah adalah Ma’bad al-Juhani pada akhir masa generasi Shahabat, seperti yang dituturkan Imam Muslim dari Yahya bin Ya’mur, menerut satu riwayat, Ma;bad mengambil faham Qadariyah dari seorang laki-laki Nashrani bernama Susan kemudian pemikiran dan pemahaman itu disebabkan oleh Ghailan ad-Dimasqi, seperti yang dituturkan oleh al-Auza’i.
Kesesatan Qadariyah menimbulkan dua kebi’ahan dalam agama yang sangat besar :
Pertama : Pengingkaran mereka terhadap ilmu Allah yang telah mendahului setiap kejadian, padahal tidak ada suatu kejadian apapun di alam semesta kecuali pasti diketahui Allah.
Kedua : Keyakinan mereka bahwa hamba sendiri yang mempunyai kuasa penuh untuk mewujudkan perbuatan.
            Qodariyah terbagi kedalam tiga kelompok, antara lain:
a.Qodariyah Musyrikah
Manusia yang mengetahui tentang qhada dan qhadar Allah serta mengakui bahwa hal itu selaras dengan perintah dan larangan-Nya.
b.Qodariyah Majusyiah
Qodariyah Majusyiah adalah mereka yang menjadikna Allah berserikat dalam penciptaan-penciptaan-Nya sebagaimana Qodariyah Musyrikiyah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dalam beribadah kepada-Nya
c.Qodariyah Iblisyiah
Manusia yang membenarkan bahwa Allah merupakan sumber kedua perkara, akan tetapi menurut mereka hal ini sangat berlawanan.Merekalah orang-orang yang membatah Allah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.[3]

Tujuan qadariyah        :
1.      manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya.
2.      memberikan pengetahuan tentang islam.
3.      agar tidak mengingkari ilmu Allah SWT.
4.      agar mempercayai takdir Allah SWT.



III.      Penutup
Tuhan adalah pencipta alternative atau pilihan takdir. Alternatif ketentuan Allah yang diciptakan bagi alam semesta beserta seluruh isinya sejak azali, yaitu hukum alam yang dalam istilah al-Qur’an disebut Sunnatullah.
Manusia menjadi penentu akhir perbuatan yang akan dilakukannya, karena memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memilih yang baik atau yang buruk tanpa intervensi Tuhan.
Seseorang diberi ganjaran baik dengan balasan surga kelak di akhirat. Dan seseorang akan diberi ganjaran siksa  di neraka. Semua ini atas pilihan sadar manusia sendiri, bukan pilihan akhir Tuhan. Tidaklah pantas manusia menerima siksaan atas tindakan salah yang dilakukan bukan atas keinginan dan kemampuannya sendiri.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Qodariyah adalah salah satu aliran dalam Islam yang meyakini bahwa manusia memiliki kehendak dan kemampuan untuk memperjuangkan hidup di dunia yang sukar ini. Doktrin-doktrin yang diyakini para pengikut Qodariyah secara garis besar ada beberapa macam, yaitu konsepsi tentang pendapat Ghailan,orang-orang mu’tazilah,dan pada dalil aqli maupun dalil naqli. Dalam Qodariyah terdapat 3 macam sekte/kelompok ya’ni Qodariyah Musyrikah,Majusyiah, dan Sekte Ilisyiah yang memiliki perbedaan satu sama lain dalam memandang ajaran-ajaran seperti tertulis di atas.
Wallâhu a’lam bi al-shawâb










Daftar Pustaka
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam Jilid 5. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997, cet. ke-4.
 Hamdani, et all. Ilmu Kalam, Bandung: SEGA ASRI, 2011, cet. ke-3.
Karya, Soekama, dkk. Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996, cet. ke-1.
Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban. : Jakarta: Yayasan wakaf Paramadina.
Rosihon Anwar, et all. Abdul Jalil ed. Ilmu Kalam CV.Pustika Setia  
Syari’ati, Ali. Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi, terj. M.S. Nasrulloh dan Afif Muhammad. Bandung: Mizan Pustaka, 1995, cet. ke-2.
Syekh Muhammad Abduh. Risalah Tauhid.terj.K.H Firdaus A.N. Jakarta:Bulan Bintang, 1979.
Tim penulis IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan, 1992.
Wasution, Harun. Teologi Islam, Jakarta: Universitas Indonesia.

  
      




[1] Rosihon Anwar, et all. Abdul Jalil ed. Ilmu Kalam CV.Pustika Setia  

[2] Wasution Harun. Teologi Islam, Jakarta: Universitas Indonesia.

[3] Hamdani,Maslani, Ratu Suntiah. Ilmu Kalam, Bandung: SEGA ASRI, 2011, cet. ke-3.