Menurut Akmal, kapten tim PBI kepemimpinan wasit petang itu sangat merugikan timnya. Ia mengatakan banyak pemain PBI yang dilanggar begitu keras namun tidak ada sangsi.
''Kita bisa lihat pemain kami berkali-kali dilanggar dengan keras, namun wasit tidak tegas. Paling tidak seharusnya mereka (PS 13-red) sudah menerima dua kartu merah,'' terangnya ketika ditemui seusai pertandingan. Hal ini ada benarnya, sebut saja Fajri yang dilanggar berkali-kali, begitu juga pelanggaran keras yang disengaja terhadap Bobby, pemain belakang andalan PBI yang harus ditandu keluar lapangan.
Keluarnya Bobby merupakan salah satu faktor terciptanya gol pertama PS 13. Puncaknya pelanggarakan keras terhadap Deni yang mengakibatkan pembengkakan pada tulang keringnya namun, wasit hanya mengeluarkan kartu kuning.
Pada dasarnya permainan PBI pada petang itu cukup bagus, mereka tidak ciut walaupun terus mendapat tekanan pendukung fanatik PS 13. Emen, manajer PBI mengatakan secara permainan timnya lebih unggul namun pertandingan berlangsung keras hingga timnya harus tersingkir.
''Secara permainan kami menang, tapi orang itu (PS 13-red) bermain keras,'' terangnya. PBI sendiri sempat memperkecil ketertinggalan pada babak kedua. Menanggapi hal ini PS 13 tidak banyak berkomentar, menurut salah seorang pemainnya yang tidak ingin identitasnya diketahui, mereka dipropokasi sehingga bermain keras. (Hendrawan - UIN Suska Riau)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar